Ganjar Dorong Kades Gunakan Dana Desa Untuk Penurunan Stunting

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Kepala Desa di seluruh daerah Jawa Tengah diminta membantu persoalan penurunan angka stunting. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan dana desa. 

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengikuti acara Sosialisasi Inovasi Intervensi Aksi Cegah Stunting di Gedung B Lantai V Pemprov Jateng, Selasa (1/10). Hadir pula dalam acara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Agus Suprapto dan Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDT, Samsul Widodo. 

“Dari acara tadi kita dapat informasi bagus, bahwasannya dana desa yang totalnya Rp400 triliun itu dapat digunakan untuk mencegah stunting. Maka saya minta seluruh Kades di Jateng untuk melaksanakan program itu. Anggarkan saja, apa untuk keperluan vitamin, periksa ibu hamil di rumah sakit, membeli ambulans dan sebagainya,” kata Ganjar. 

Jika satu desa rata-rata ada 40 problem stunting, lanjut Ganjar, dengan cara itu dapat mempercepat pengurangan angka stunting di Jateng. Selain menggunakan dana desa untuk sarana kesehatan, anggaran itu bisa digunakan untuk perbaikan gizi, kontrol kesehatan dan seterusnya. 

“Intervensi apapun harus dilakukan, tentunya dengan akurasi data agar terukur. Pekerjaan itu sangat bisa dilakukan Kades,” terangnya. 

Ia meminta agar para Kades menganggarkan dana desanya untuk program penurunan angka stunting. Jika memang dirasa kurang, maka Kades harus meminta bantuan ke pemerintah tingkat atasnya. 

“Apakah kabupaten, provinsi atau ke pusat. Rangkul pula seluruh lembaga yang ada, apa itu perguruan tinggi, PKK dan lembaga lainnya,” paparnya. 

Sudah saatnya isu stunting lanjut Ganjar menjadi perhatian serius. Sebab untuk mewujudkan Indonesia Emas, masalah SDM merupakan ujung tombaknya. 

“Bicara Indonesia Emas itu harus dilakukan saat ini, diantaranya dengan menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan terbebas dari stunting,” tutupnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, sampai saat ini angka stunting di Jateng masih cukup tinggi. Rata-rata provinsi, angka stunting Jateng masih 30%. 

“Memang harus diturunkan sampai seminimal mungkin. Kalau target yang disepakati SDGs harus dibawah 20%,” kata dia. 

Dirinya juga menyambut baik adanya penggunaan dana desa untuk menyelesaikan soal stunting ini. Sebab menurutnya, persoalan stunting memang bukan hanya tanggung jawab kesehatan. 

“Semoga para Kades dapat mengefektifkan dana desa dalam menangani masalah kesehatan khususnya stunting,” pungkasnya.(p/ab)